image01
Uzumaki Naruto

Sage Mode

Naruto VS Sasuke

Siapa yang Terkuat?

Uchiha Sasuke

Mangekyou Sharingan

teman teman seperjuangan

bintang

salju

selamat anda menjadi pengunjung ke

Cari Blog Ini

Jumat, 16 Agustus 2013

magetan's blog classic: Dunia Info | Dunia Penuh Informasi

0 komentar
magetan's blog classic
magetans blog sederhana seadanya,blog'e tcah magetan,download aplikasi,game,mp3,semuanya enak hanya di magetans.blogspot.com mau mau mau,kunjungi juga kota magetan banyak obyek wisata di magetan kota tercinta 
TypePad Has the Tools

Looking for a premiere blogging service? Start your blog today on TypePad.
From our sponsors
Dunia Info | Dunia Penuh Informasi
Aug 17th 2013, 06:11, by tyo cupu gager magetan ™

Dunia Info | Dunia Penuh Informasi


Cerita Pendek - Tubuh Di Cermin

Posted: 16 Aug 2013 04:18 PM PDT

Berikut ini adlaah sebuah cerita pendek sebagai lanjutan update artikel humor di blog ini. Silahkan disimak.

Tubuh di Cermin
Suatu malam seorang istri yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harga-harga yang melambung meminta uang belanja tambahan kepada suaminya yang pelit. sang suami mengeluarkan selembar uang Rp.50.000,-an dari dompetnya lalu mendekatkannya ke depan cermin, "kau lihat uang yang di cermin itu? itu uangmu, yang ini uangku!" sambil mengembalikan uang tadi ke dalam dompetnya.

Malam berikutnya sang suami terkejut ketika ia baru saja pulang dari kantor ia melihat sate dan gulai kambing di meja makan, lalu ia bertanya kepada istrinya, "darimana kau memperoleh uang untuk membeli semua makanan itu?". istrinya tidak menjawab, tetapi langsung menarik tangan suaminya menuju kamar, di kamar sang suami mengulangi pertanyaannya, lalu istrinya menanggalkan semua pakaiannya dan berjalan ke depan cermin, "kau lihat tubuh yang dicermin itu? itu punyamu, yang ini punya si tukang kambing!"

Kata Kata Cinta Terbaru Februari 2013

Posted: 16 Aug 2013 06:08 AM PDT

Artikel berikut ini adalah update kata cinta romantis terbaru bulan februari 2013, semoga bisa memberikan pengertian dan makna cinta sejati untuk pembaca.

Malam tanpa bintang. Kosong. Begitu jujur. Menghantarkan ku terlelap, yang kosong, begitu hancur.

Wajahmu yang selalu ku cari.. belum juga benci.. belum juga benci....

Meski lima purnama terlewat, meski lautan sudah berjarak, masih menginginkan kau dekat, merangkai hati yang terserak.

Senang mu masih senang ku juga.. tawa yang memicu tawa ku.. meski hanya dari kejauhan.

Karena yang ku mau, kamu yang terima apa adanya aku. Kamu yang cinta nya hanya pada ku.

Meski tak juga tamat, meski sudah dekat, meski tak juga hilang walau hanya sesaat, kamu dan namamu yang masih membuat nafasku tercekat.

Hanya kamu.. yang bertahan di relung hatiku, meski berbulan bulan lamanya. Cuma kamu.

Jika memang bukan untuk ku, semoga kau cepat berlalu, melangkah laju, tinggalkan benak ku, jauhkan dari setiap mimpi malam dan terjaga ku.

Semoga kamu tak perlu mengenal sedih ku, semoga kau mengenal ku, yang hanya ku, dengan segala baik dan buruk ku..

Meskipun aku seperti inginkan genggamanmu, sepertinya nyaman di peluk mu, seperti menyayangimu..

Sekian Kata Kata Cinta kali ini, semoga bermanfaat.

Cerita Rakyat Nusantara - Malin Kundang

Posted: 16 Aug 2013 04:28 AM PDT

Berikut ini adalah sebuah cerita rakyat nusantara yang berasal dari sumatera barat yang sudah sangat familiar di indonesia...

Malin Kundang
Dahulu kala di Padang Sumatera Barat tepatnya di Perkampungan Pantai Air Manis ada seorang janda bernama Mande Rubayah. Ia mempunyai seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang. Malin sangat disayang oleh ibunya, karena sejak kecil Malin Kundang sudah ditinggal mati oleh ayahnya.

Malin dan ibunya tinggal di perkampungan nalayan. Ibunya suah tua ia hanya bekerja sebagai penjual kue. Pada suatu hari Malin jatuh sakit. Tubuhnya mendadak panas sekali. Mande Rubayah tentu saja sangat bingung. Tidak pernah Malin jatuh sakit seperti ini. Mande Rubayah berusaha sekuatnya unuk mengabobati Malin dengan mendatangkan tabib.

Nyawa Malin yang hampir melayang itu akhirnya dapat diselamatkan berkat usaha keras ibunya. Setelah sembuh dari sakitnya ia makin disayang. Demikianlah Mande Rubayah sangat menyayangi anaknya. Sebaliknya Malin juga amat sayang kepada ibunya.

Ketika sudah dewasa, Malin berpamitan kepada ibunya untuk pergi merantau. Pada saat itu memang ada kapal besar yang merapat di Pantai Air Manis.

"Bu, ini kesempatan yang baik bagi saya," kata Malin. "Belum tentu setahun sekali ada kapal besar merapat di pantai ini. Saya berjanji akan merubah nasib kita sehingga kita akan menjadi kaya raya."

Meski dengan berat hati akhirnya Mande Rubayah mengijinkan anaknya pergi. Malin dibekali dengan nasi berbungkus daun pisang sebanyak tujuh bungkus.

Hari-hari berlalu terasa lambat bagi Mande Rubayah. Setiap pagi dan sore Mande Rubayah memandang ke laut. Ia bertanya-tanya dalam hati, sampai di manakah anaknya kini? Jika ada ombak dan badai besar menghempas ke pantai, dadanya berdebar-debar. Ia mengadahkan kedua tangannya ke aas sembari berdo'a agar anaknya selamat dalam pelayaran. Jika ada kapal yang datang merapat ia selalu menanyakan kabar tentang anaknya. Tetapi semua awak kapal atau nahkoda tidak pernah memberikan jawaban yang memuaskan. Malin tidak pernah menitipkan barang atau pesan apapun kepada ibunya.

Itulah yang dilakukan Mande Rubayah setiap hari selama bertahun-tahun. Tubuhnya semakin tua dimakan usia. Jika berjalan ia mulai terbungkuk-bungkuk.

Pada suatu hari Mande Rubayah mendapat kabar dari nakhoda yang dulu membawa Malin bahwa sekarang malin telah menikah dengan seorang gadis cantik putri seorang bangsawan kaya raya. Ia turut gembira mendengar kabar itu. Ia selalu berdo'a agar anaknya selamat dan segera kembali menjenguknya.

"Ibu sudah tua Malin, kapan kau pulang..." rintih MANDE RUBAYAH tiap malam.

Namun hingga berbulan – bulan semenjak ia menerima kabar malin belum juga datang menengoknya. Namun ia yakin bahwa pada suatu saat Malin pasti akan kembali.

Harapannya terkabul. Pada suatu hari yang cerah dari kejauhan tampak sebuah kapal yang indah berlayar menuju pantai. Kapal itu megah dan bertingkat – tingkat. Orang kampung mengira kapal itu milik seorang sultan atau seorang pangeran. Mereka menyambutnya dengan gembira.

Ketika kapal itu mulai merapat, tampak sepasang muda mudi berdiri di anjungan. Pakaian mereka berkilauan terkena sinar matahari. Wajah mereka cerah dihiasi senyum. Mereka nampak bahagia karena disambut dengan meriah.

Mande Rubayah ikut berdesakan melihat dan mendekati kapal. Jantungnya berdebar keras. Dia sangat yakin sekali bahwa lelaki muda itu adalah anak kesayangannya si Malin Kundang.

Belum lagi tetua desa sempat menyambut, Ibu Malin terlebih dahulu menghampiri Malin. Ia langsung memeluk malin erat – erat. Seolah takut kehilangan anaknya lagi.

"Malin, anakku," katanya menahan isak tangis karena gembira.

"Mengapa begitu lamanya kau tidak memberi kabar?"

Malin terpana karena dipeluk wanita tua renta yang berpakaian compang – camping itu. Ia tak percaya bahwa wanita itu adalah ibunya. Seingat Malin, ibunya adalah seorang wanita berbadan tegar yang kuat menggendongnya kemana saja. Sebelum dia sempat berpikir dengan tenang, istrinya yang cantik itu meludah sambil berkata, "Cuih! Wanita buruk inikah ibumu? Mengapa kau membohongi aku?"

lalu dia meludah lagi. "Bukankah dulu kau katakan ibumu adalah seorang bangsawan sederajad dengan kami?"

Mendengar kata – kata istrinya, Malin Kundang mendorong wanita itu hingga terguling ke pasir. Mande Rubayah hampir tidak percaya pada perikau anaknya, ia jatuh terduduk sambil berkata, "Malin, Malin, anakku. Aku ini ibumu, nak!"

Malin Kundang tidak menghiraukan perkataan ibunya. Pikirannya kacau karena ucapan istrinya. Seandainya wanita itu benar ibunya, dia tidak akan mengakuinya. Ia malu kepada istrinya. Melihat wanita itu beringsut hendak memeluk kakinya, Malin menendangnya sambil berkata, "Hai, perempuan tua! Ibuku tidak seperti engkau! Melarat dan dekil!"

Wanita tua itu terkapar di pasir. Orang banyak terpana dan kemudian pulang ke rumah masing-masing. Tak disangka Malin yang dulu disayangi tega berbuat demikian. Mande Rubayah pingsan dan terbaring sendiri. Ketika ia sadar, Pantai Air Manis sudah sepi. Dilaut dilihatnya kapal Malin semakin menjauh. Hatinya perih seperti ditusuk-tusuk. Tangannya ditadahkannya ke langit. Ia kemudian berseru dengan hatinya yang pilu, "Ya, Allah Yang Maha Kuasa, kalau dia bukan anakku, aku maafkan perbuatannya tadi. Tapi kalau memang dia benar anakku, Malin Kundang, aku mohon keadilan-Mu, Ya Tuhan ...!"

Tidak lama kemudian cuaca di tengah laut yang tadinya cerah, mendadak berubah menjadi gelap. Hujan tiba-tiba turun dengan teramat lebatnya. Entah bagaimana awalnya tiba-tiba datanglah badai besar. Menghantam kapal malin kundang. Disusul sambaran petir yang menggelegar. Seketika kapal itu hancur berkeping-keping. Kemudian terhempas ombak hingga ke pantai.

Ketika mathari pagi memancarkan sinarnya, badai telah reda. Di kaki bukit terlihat kepingan kapal yang telah menjadi batu. Itulah kapal Malin Kundang. Tak jauh dari tempat itu nampak sebongkah batu yang menyerupai tubuh manusia. Konon itulah tubuh Malin Kundang anak durhaka yang kena kutuk ibunya menjadi batu. Disela-sela batu itu berenang-renang ikan teri, ikan belanak dan ikan tengiri. Konon, ikan itu berasal dari serpihan tubuh sang istri yang terus mencari Malin Kundang.

Demikianlah sampai sekarang jika ada ombak besar menghantam batu-batu yang mirip kapal dan manusia itu, terdengar bunyi seperti lolongan jeritan manusia. Sungguh memilukan kedengarannya. Kadang-kadang bunyinya seperti orang meratap menyesali diri. "Ampuuuun, Bu ... ! Ampuuuun... Buuuuu ... !" konon itulah suara si Malin Kundang.

Orang yang durhaka kepada orang tuanya terutama kepada ibunya, orang tersebut tidak akan bisa masuk surga kecuali setelah mendapat pengampunan dari ibunya.

Demikian cerita rakyat kali ini, semoga bermanfaat untuk anda. Jangan lupa untuk membaca cerita motivasi dan cerita lucu lainnya di blog ini..

artikel terkait :
cerita rakyat - asal mula telaga biru
cerita rakyat - sangkuriang
cerita rakyat - asal mula danau limboto
You are subscribed to email updates from Dunia Informasi
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now.
Email delivery powered by Google
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Leave a Reply

cbox